SURABAYA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Biddokes Polda Jatim menyiapkan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya dan Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong untuk membantu proses identifikasi korban meninggal dunia akibat ambruknya Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo.
Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol M Kusnan Marzuki menyampaikan, turut berduka cita kepada korban meninggal dunia. Pihaknya meminta tolong kepada keluarga korban yang sampai saat ini belum ditemukan mohon untuk datang ke Pos Ante Mortem. Tujuannya melapor sembari membawa data-data yang ada sebelum korban meninggal. Data-data tersebut seperti foto, KTP dan data sidik jari pada ijazah.
“Kemudian kami menyiapkan untuk (identifikasi) mudah-mudahan enggak banyak (korban meninggal dunia). Seandainya banyak selain di Rumah Sakit Siti Hajar Sidoarjo saya juga menyiapkan Rumah Sakit Bhayangkara Polri yang ada di Surabaya di sana ada pendinginnya sudah biasa menangani korban seperti korban Air Asia dulu,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).
Kemudian, lanjut Kusnan, selain di RS Bhayangkara Surabaya bila seandainya banyak korban meninggal dunia di Rumah Sakit Polri di Porong Sidoarjo juga disiapkan.
“Sudah kami perintahkan untuk siap semuanya dan tim sudah kami bentuk tim kemarin itu banyak sekali saya bentuk tim. Tiap fase itu dua tim jadi total ada 4 kalau yang kemarin. Ini bisa bertambah lagi ada 8. Satu tim minimal 4 orang,” terangnya.
Kusnan menjelaskan hingga kini sudah ada 63 warga yang melapor ke posko ante mortem. “Nanti kan selalu berkembang datanya mudah-mudahan tidak sebanyak itu kita berdoa ada sedikit (korban meninggal dunia) dan bisa tertolong selamat,” harapnya.
Dia menuturkan, untuk tahapan identifikasi jenazah Tim DVI menggunakan metode primer. Yaitu mencocokkan foto gigi dan sidik jari yang merupakan data primer.
“Gigi salah satu identifikasi primer kemudian kedua identifikasi itu bisa dengan sidik jari itu termasuk data primer. Jadi kalau itu tidak ada, kita bisa menggunakan data sekunder data sekunder minimal dua properti yang ada yang dipakai dan yang tahu keluarganya. Oh ini ciri-ciri seumpama ada tahi lalat di muka atau di mana. Entah itu ada cincin, tanda lahir di tempat manapun itu boleh itu bisa dilaporkan,” bebernya. (mbah/hms)
Discussion about this post