Surabaya (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Update terungkapnya kasus Robot Trading Auto Trade Gold (ATG) yang dibongkar Polresta Malang Kota, yang dikomandani oleh Kombes Budi Hermanto, yang Rabu (8/3/2023) digelar Reles di Mapolda Jatim.
Kasus yang diungkap oleh Polresta Malang Kota adalah Robot Trading Auto Trade Gold (ATG) ini melibatkan 25.000 korban dengan kerugian mencapai Rp 9 triliun.
Berikut apa kata orang nomor satu di jajaran Polresta Malang Kota, yang biasa disapa Buher (Budi Hermanto) itu.
Terkait apakah ada publik figure yang menjadi korban? Pertama, karena proses penangkapan baru kami lakukan 2 hari dan itu, kami baru mengamankan Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo sebagai tersangka dari semula saksi pada Sabtu (4/3/2023).
Saat ini kami masih membentuk tim dibantu dari Polda Jatim untuk mentracing aset dan kami sudah mengirim surat pada pihak Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Krimsus) dan PPATK termamsuk kami juga berkoordinasi melalui Zoom, untuk aset aset dalam kasus itu akan ditracing. Gunanya adalah untuk memberikan keadilan kepada para korban yang ada.
Selain itu, mengenai 25.000 member yang tergabung di dalam ATG kami masih menyicil untuk menyampaikan kepada masyarakat yang menjadi korban untuk berkolaborasi dalam Polda Jawa Timur atau Polresta Malang Kota. Sehingga dalam proses ini pelaporan atas kasus ini ada dua. LP di Polres dan LP lain di Polda Jatim.
Pagi ini, Rabu (8/3/2023) ada paguyuban dari pengguna Robot Trading ATG lebih kurang 500 orang member yang melaporkan dengan kemungkinan kerugian mencapai Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Ini Coba kami dalami kami akan membentuk tim khusus dari Polda Jawa Timur. Antara lain dalam pendalaman aset, termasuk memberikan rasa keadilan kepada korban.
Terkait modus operandi? Kalau kata tersangka saat memberikan presentasi kepada para member bahwa Robot Trading ini akan memberikan keuntungan dalam waktu 2 Minggu.
Perlu kita pahami pada saat itu memang situasi pandemi covid 2020 sampai 2021, di mana seluruh kegiatan aktivitas perekonomian masyarakat terbatas dengan adanya pandemi covid sehingga memberikan ruang kepada masyarakat untuk melakukan bisnis usaha melalui jaringan internet dan mobile handphone yang bisa digunakan selama di rumah.
Jadi dia (tersangka) memberikan persentasi iming-iming paket yang akan didaftarkan dengan keuntungan yang dijanjikan.
Tetapi ada beberapa yang sudah diberikan keuntungan bisa menarik withdraw dengan kesepakatan yang sudah diberikan yaitu rata-rata 2000 US Dollar. Tapi pada awal Tahun 2022 hingga saat sekarang komunikasi ini terputus.
Jadi antara member dengan manajemen ATP terbatas, sehingga dana yang ingin mereka tarik untuk withdraw tidak bisa dicairkan sehingga sistem pending. Jadi persoalan. Sehingga ATG banyak sekali dilaporkan.
Apakah ada keterkaitan dengan Crazy Rich lain? Kami dibawa kepemimpinan Kapolda Jatim akan “tegak lurus” mengajak teman-teman media kepada para korban untuk mengawal proses penyelidikan.
Korban Warga Amerika, Rusia dan Francis
Terkait para member ini masih kami data 25.000 orang ini yang jadi korban bukan hanya warga Indonesia saja, tetapi juga ada dibeberapa wilayah di Amerika, Rusia dan Prancis.
Para korban sudah banyak melaporkan kasus ini sehingga kami sudah mendapat banyak informasi mengenai kasus ini.
Skema modusnya engajak gabung Robot Trading seperti apa ? Produk susu nutrisi inilah yang sebagai bahan investasi tetapi dengan bonus sebagai (member) Robot Trading ATG. Ini kita karena sebagai pintu awal kami masuk (penyelidikan), (tersangka) untuk memanipulasi Para investor itu dalam bisnis susu nutrisi setelah itu dengan bonus Robot Trading ABG.
Aset uang? Sementara kami menyita BB yang sudah kami sampaikan. Karena ini tim terus berjalan proses penyidikan terhadap tersangka.
Aset di luar negeri apakah benar? Kami masih mendalami. Karena kami masih berkerja sama dengan PPATK.
Apakah ini kejahatan Transnasional? Ya, makanya disebut sebagai Transnational Crime. Kami terus akan komunikasikan kembali dan kami bekerja sama dengan Polda Jawa Timur untuk membentuk tim. Sekali lagi kami akan berkoordinasi dengan PPATK untuk melakukan tracking Aset.
Kemudian kami masih menunggu keterangan dari tersangka di mana saja data-data 20.000 sampai 25.000 member ini serta pertanggungjawaban hukum dan keadilan kepada korban ini semua masih kami dalami.
Bagaimana Skema Menggaet member? Ya sama (one member get member). Jadi ada sistem paket. Lanjut korban memberikan uang sekian untuk membeli paket pertama atau paket Timika ini bisa mendapat keuntungan atau royalti dari paket tersebut dan ada fee-nya.
Bebas dari 1,6 juta hingga miliar rupiah. Tidak ada limit. Dengan nilai currency berapa pun bisa dalam Robot Trading tersebut. Dan ini tidak perlu dipantau 24 jam, artinya dilepaskan pun robot ini akan bermain.
Menurut keterangan tersangka, bahwa memang sudah ada beberapa keuntungan yang diberikan pada korban. Tapi karena ada persoalan dari manajemen ini, maka modal utama dari para korban ini belum dikembalikan.
Apakah Tersangka kerja sendiri? Yang pasti ini kalau memang namanya perusahaan PT Pancaka atau Robot ATG memiliki suatu perusahaan atau ada manajer struktur organisasi. Hari ini kami sudah melakukan pemanggilan kepada Robert dan Raymond. (mbah)
Discussion about this post