SURABAYA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin, Rabu (9/4/2025) sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak terutama masyarakat Jatim dan masyarakat pemudik yang masuk ke Jatim. Selama pelaksanaan operasi wilayah Jatim dalam situasi aman dan kondusif.
Komarudin menyebut, berdasarkan catatan ada beberapa kejadian dan gangguan yang terjadi di wilayah hukum Polda Jatim. Selama kurun waktu pelaksanaan operasi selama 16 hari tercatat jenis gangguan Kamtibmas sebanyak 1.835 kasus.
“Menurun 17,12 persen dibanding pelaksanaan operasi ketupat pada tahun lalu yang tercatat 2.214 kasus,“ lanjut Dirlantas yang menggelar Analisa dan Evakuasi (Anev) selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, yang digelar selama 16 hari, dimulai 24 Maret sampai 9 April 2025.
Sedangkan kejahatan konvensional turun 21,79 persen tercatat 1.486 kasus dibanding tahun lalu 1.900 kasus. Untuk bencana tetap, tahun lalu ada 6 kejadian dan tahun 2025 ada 6 kejadian..
Lebih Lanjut disampaikan, bahwa Jawa Timur menduduki peringkat kedua tertinggi dengan daerah asal dan daerah tujuan dari pemudik setelah Jawa Tengah. Untuk mobilitas kendaraan ataupun aktivitas pemudik yang masuk ke Jatim berdasarkan traffic counting melalui jalur arteri peningkatan sampai 50 persen.
“Tercatat mobilitas kendaraan dari jalur arteri yang masuk ke Jatim dari Jateng meningkat 43 persen, yang keluar dari Jatim melalui jalur arteri peningkatan 33 persen, termasuk jalur tengah jalur arteri Ngawi peningkatan 80 persen ada pergerakan 159.325 kendaraan,“ terang dia.
Sedangkan tahun lalu 2024 pergerakan kendaraan sebanyak 88 ribu, sedangkan yang keluar melalui jalur tengah peningkatan 65 persen, jalur selatan Pacitan menurun 42 persen yang keluar 31 persen.
Sementara jalur tol baik yang masuk dan keluar di Jatim. Tercatat kendaraan yang masuk ada peningkatan 18 persen, tercatat 105.049 kendaraan dibandingkan tahun lalu 89 ribu. Kemudian yang keluar ada peningkatan 14 persen, yakni 105.224 dibanding tahun lalu 92.313.
“Secara umum pergerakan jalur tol mulai tol Ngawi, Malang dan Probolinggo ada peningkatan 7 persen dibanding tahun lalu, 2.543.164 pergerakan dibanding tahun lalu yang tercatat 2.300.000 lebih kendaraan,“ ucap dia.
Adanya peningkatan aktifitas kendaraan Ditlantas Polda Jatim memetahkan berbagai potensi hambatan, diantaranya pelanggaran yang tercatat melalui pelanggaran melalui E-TLE menurun 15 persen, sebanyak 12.011 pelanggar dibanding tahun lalu ada 14 ribu.
“Sedangkan untuk teguran meningkat sebanyak 42 persen, dimana pada operasi kemanusiaan ini kami perbanyak teguran menghimbau para pengguna jalan kecuali pelanggaran yang berpotensi terhadap kecelakaan,“ ujarnya.
Pelanggaran yang paling banyak mendapat penindakan hukum yakni pelanggaran melawan arus dan juga menggunakan knalpot tidak sesuai dengan speak.
“Setelah ditutup operasi pada tadi malam kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan operasi tercatat 514 kasus kecelakaan menurun 32 persen dibanding dengan tahun lalu ada 758 kasus kecelakaan,“ pungkasnya.
Sementara tingkat fatalitas atau korban meninggal dunia turun 78 persen dimana ada 10 korban meninggal dunia selama pelaksanaan operasi dibanding tahun lalu tercatat 45 orang meninggal dunia, luka berat turun 2 persen tercatat 44 luka berat dibanding tahun lalu ada 45 orang dan luka ringan menurun 27 persen. (mbah)
Discussion about this post