SURABAYA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho S.H, M.Hum memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan inovasi yang telah ditunjukkan oleh para personel lalu lintas dalam mendukung program-program Korlantas.
Penghargaan itu diberikan pada kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Lantas T.A 2025 di Gedung Tribrata, Jakarta, Jumat (13/6/2025) lalu, yang mengusung tema “Polantas Presisi di Era Digital Mendukung Terwujudnya Asta Cita untuk Masyarakat”.
Kegiatan dibuka Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, pada sambutannya Kapolri menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan lalu lintas, digitalisasi sistem, serta komitmen kuat dalam menjaga keselamatan di jalan raya.
“Berbagai perbaikan harus terus ditingkatkan, baik dari sisi operasional pelaksanaan operasi seperti Operasi Ketupat kemarin, maupun pelayanan rutin berbasis digital. Hal ini untuk memastikan kehadiran Polantas benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” kata Kapolri, saat memberikan sambutan.
Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho S.H, M.Hum mengatakan, bahwa fokus utama Rakernis tahun ini adalah transformasi digital dan pencanangan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional.
“Pencanangan ini adalah momentum penting agar masyarakat lebih sadar akan keselamatan berkendara. Berdasarkan data tahun 2024, sebanyak 26.839 jiwa meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Ini adalah keprihatinan kita bersama,” jelas Irjen Agus.
Lebih lanjut dikatakan, keselamatan lalu lintas merupakan tanggung jawab bersama dan mencerminkan budaya serta ketertiban bangsa. Oleh karena itu, Polantas terus berinovasi melalui penerapan berbagai sistem digital seperti ETLE, EBPKP, ESDC, dan lainnya untuk meningkatkan pelayanan dan efektivitas rekayasa lalu lintas.
Terkait masalah overdimensi dan overload (ODOL), Irjen Agus menjelaskan, bahwa pendekatan persuasif dan edukatif tetap menjadi prioritas, sebelum penindakan hukum dilakukan.
“Fenomena ODOL ini sudah berlangsung lama. Tahun ini, penegakan aturan akan lebih serius, namun tetap mendahulukan edukasi. Dari 32.000 kendaraan yang terdata, 7.000 di antaranya terindikasi overdimensi dan sekitar 17.000 kendaraan mengalami overload,” terangnya.
Ditlantas Polda Jatim Boyong 8 Penghargaan
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim Kombes Pol Iwan Saktiadi, menyampaikan, Polda Jatim berhasil memboyong 8 penghargaan yang diberikan oleh Kakorlantas Polri.
Beberapa penghargaan yang diberikan baik di tingkat Polres jajaran maupun Ditlantas Polda Jatim, untuk jajaran Polres jajaran Polda Jatim, yang meraih penghargaan yakni, Polres Blitar, Polres Bangkalan dan Polrestabes Surabaya.
“Untuk Polres Blitar di bidang Gakkum dan IRSMS Award. Sedangkan Polrestabes Surabaya menerima penghargaan bidang prestasi penilaian kinerja terbaik, penghargaan Kasatlantas berprestasi,” kata Dirlantas Polda Jatim.
“Penghargaan yang diberikan kepada Polres Bangkalan di bidang penyidikan kejahatan over dimensi,” lanjutnya.
Sedangkan penghargaan yang diberikan oleh Kakorlantas kepada Ditlantas Polda Jatim, meliputi beberapa kategori pertama, keberhasilan dalam mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas pada Operasi Ketupat tahun 2025.
“Kemudian kategori Gakkum icell award, optimalisasi penindakan pelanggar lalin menggunakan E-TLE, penyelesaian pelanggaran lalin dengan PNBP tertinggi dan juga inisiator pelaksana sertifikasi mandiri petugas dakgar lantas,” terangnya.
“Sekali lagi terkait penghargaan yang diraih… kami awali dengan mengucapkan Alhamdulillah. Dari berbagai macam indikator yang telah ditetapkan Korlantas Polri. Artinya ini merupakan barometer dan kalau diukur bagi kami bagaimana kualitas kami bekerja karena penghargaan yang kami peroleh ini adalah penghargaan-pekerjaan yang betul-betul sehari-hari kita laksanakan,” ujar Dirlantas Polda Jatim Kombes Iwan Saktiadi, Kamis (19/6/2025).
Hal itulah, lanjut Kombes Iwan – sapaan akrabnya, ukuran apakah yang dilaksanakan sudah tepat sasaran. Apakah sudah tepat pelaksanaannya dan apakah betul-betul kualitas pekerjaannya bisa diukur. Ukuran dari sinilah, maka akhirnya Ditlantas Polda Jatim bisa memboyong 8 penghargaan. (mbah/hms)
Discussion about this post