SURABAYA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Siswi kelas 2 SD yang menjadi korban dugaan penganiayaan hingga buta dilingkungan sekolahnya di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengaku sulit tidur dan masih teringat peristiwa penusukan mata yang dialaminya.
Sementara, polisi terus mendalami kasus dugaan penganiayaan dan melakukan pemeriksaan Psikologi oleh tim dokter Polda Jatim.
Selasa siang (19/9/2023) didampingi orang tua serta anggota dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gresik, SAH adalah siswi kelas 2 SD asal Kabupaten Gresik ini menjalani pemeriksaan dokter Psikolog di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.
Pemeriksaa ini, kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto, untuk melengkapi berkas acara pemeriksaan dalam kasus dugaan penganiayaan yang dialami bocah kelas 2 SD itu dengan cara ditusuk matanya hingga buta oleh anak tak dikenal.
Kabid Humas Polda Jatim menegaskan, bahwa Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim telah mengawal kasus dugaan penganiayaan ini. Di mana, Polda Jatim memberikan asistensi fasilitas Labfor guna mengungkap hasil penulusuran CCTV serta memberikan trauma healing kepada korban SAH.
Sebelumnya, menjadi korban penganiayaan hingga kehilangan penglihatan, korban alami buta permanen, usai matanya di tusuk menggunakan lidi bambu tusuk bakso oleh anak tak dikenal dilingkungan sekolahnya.
Sementara, terkait kasus ini, pihak sekolah terkesan menutupi kasusnya hingga keluarga korban yang tak terima melaporkan kejadian ini kepada polisi. (mbah/hms)
Discussion about this post