SURABAYA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Kali ini, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang digelar Polda Jawa Timur pada Jumat (29/9/2023) malam sangat berbeda. Kegiatan Bersholawat, yang berlangsung di Mapolda Jatim, ini menghadirkan penceramah Gus Muhammad Iqdam.
Sedangkan pembaca doa adalah Habib Taufiq Bin Abdul Qodir Bin Husein Assegaf dan Habib Sholeh Muhammad Al Jufri.
Sementara itu, saat ulama kondang asal Blitar Jawa Timjur, Gus Iqdam berceramah tiba tiba berhenti sejenak. Kemudian Gus Iqdam melontarkan kata kata kepada Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto, yang duduk disebelahnya.
“ Ijin Jenderal. Saya akan memanggil kepada lelaki bertato yang tadi tak lihat begitu semangatnya yang duduk di pojok itu,” kata Gus Iqdam kepada Kapolda Jatim.
Saat itu juga, Gus Iqdam diperkenankan oleh Kapolda Jatim untuk memanggil lelaki bertato tadi, bernama Ridho (33) asal Malang, Jawa Timur.
Bahkan Gus Iqdam mengaku terkesima dengan keteguhan dan semangat dari M Ridho (lelaki bertato) memainkan alat musik tabuh. Darhuka dalam musik gambus untuk mengiringi penampilan lantunan Shalawat Nabi dan Tarian Sufi, yang mengawali pengajian Maulid tersebut.
Meski demikian, sekujur tubuh dari lengan hingga pada beberapa bagian wajahnya, tampak dipenuhi tato, termasuk lubang menganga pada telinga bekas piercing atau tindik anting, namun M Ridho memainkan alat musik pengiring lantunan shalawat nabi secara hikmat.
Pada saat si lelaki bertato tadi berdiri di depan, usai dipanggil Gus Iqdam, langsung saja bersholawat sembari suaranya paroh lantaran sempat menangis.
Ridho, menangis dihadapan para undangan yang hadir saat melantunkan shalawat.
Ridho, Lelaki bujang bertubuh kurus berbaju koko dan berpeci warna putih yang menyimak pengajian dalam rangka Majlid Nabi, ini tak henti hentinya menangis, sehingga para jamaah yang hadir pada acara itu sempat terdiam.
Sementara Gus Iqdam mengaku terkesima dengan keteguhan dan semangat dari Ridho memainkan alat musik tabuh, Darhuka dalam musik gambus untuk mengiringi penampilan lantunan Shalawat Nabi dan Tarian Sufi, yang mengawali pengajian maulid tersebut.
“Saya mau kasih uang doorprize Rp1 juta ke sahabat saya penabuh hadrah yang tatonya penuh ke wajah wajah. Saya melihat ini luar biasa. Tato penuh ke wajah. Dia mengiringi bas saat Tari Sufi,” ujar Gus Iqdam sebelum acara pengajian usai.
Sebelumnya Ridho, yang asal Jalan Ki Ageng Gripig, Kedung Kandang, Kabupaten Malang itu, diminta menyapa para jamaah dengan lantunan shalawat.
Sebanyak tiga kali Ridho melantunkan shalawat melalui microphone pengeras suara.
Semakin hikmat ia melantunkan shalawat, semakin serak suaranya hingga sesenggukan tangis haru mengganggu pembacaan shalawat.
Kegiatan tersebut juga dimeriahkan oleh Tim Hadrah “Polisi Santri” Aulian Mustafa Polda Jatim, Thoriqul Ghawaghis dan Semeru Warapsari. (mbah)
Discussion about this post