KOTA MALANG (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Dalam rangka menciptakan generasi muda yang cerdas, beretika, dan taat aturan, Satlantas Polresta Malang Kota terus menggencarkan program edukasi rutin tertib berlalu lintas. Kali ini berkolaborasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang dengan menyasar seluruh siswa SMP Negeri 4 Kota Malang.
Edukasi dan Sosialisasi ini sebagai langkah preventif yang tidak hanya berfokus pada edukasi keselamatan berlalu lintas (safety riding), tetapi juga wujud upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, judi online, hingga pernikahan dini.
Dengan pendekatan yang humanis dan interaktif, Polisi dan Kemenag membekali siswa-siswi dengan pemahaman yang komprehensif terkait tantangan kehidupan remaja masa kini.
Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Agung Fitransyah melalui Kanit Kamsel Satlantas Iptu Dina Fitria Setiyaningrum menyampaikan bahwa edukasi merupakan bagian dari program pembinaan generasi muda sejak dini untuk membentuk karakter pelajar yang disiplin, sadar hukum, dan memiliki tanggung jawab sosial.
“Kami hadir bukan hanya untuk memberikan edukasi keselamatan lalu lintas, tetapi juga membentengi para pelajar dari berbagai potensi gangguan sosial seperti narkoba, judi online, dan pernikahan dini. Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masa depan anak-anak bangsa,” ungkap Iptu Dina.
Dalam pelaksanaannya, siswa diberikan pemahaman secara visual dan interaktif tentang aturan berlalu lintas, pentingnya penggunaan helm, etika berkendara di jalan, serta bahaya pelanggaran lalu lintas.
Tidak hanya itu, tim edukator dari Satlantas juga menyampaikan dampak destruktif narkoba dan judi online terhadap masa depan generasi muda.
Iptu Dina juga menjelaskan bahwa salah satu materi penting yang disampaikan dalam sesi edukasi adalah bahaya pernikahan dini, yang masih menjadi tantangan serius di kalangan remaja.
“Pernikahan dini berdampak pada gangguan psikologis, putus sekolah, hingga tingginya risiko kekerasan dalam rumah tangga. Pencegahannya bisa dilakukan melalui edukasi, komunikasi aktif dengan orang tua, serta penguatan karakter dan cita-cita siswa sejak dini,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa edukasi seperti ini harus menjadi gerakan bersama antara pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah, demi memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang sehat, terlindungi, dan penuh harapan.
Edukasi tersebut disambut antusias oleh para siswa dan guru. Melalui pendekatan yang komunikatif, para pelajar dapat lebih mudah memahami konsekuensi dari pilihan hidup yang salah.
Kolaborasi antara Satlantas Polresta Malang Kota dan Kemenag Kota diharapkan bisa membentuk pola pikir yang lebih bijak dan bertanggung jawab pada diri para siswa, sekaligus menanamkaan nilai tertib, aman, dan sehat secara mental dan sosial harus dimulai sejak bangku sekolah.
Sinergi ini juga mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga kamtibmas, menciptakan generasi toleran dan mandiri, serta memperkuat ketahanan sosial pelajar dari berbagai pengaruh negative, tidak hanya menjadi pengguna jalan yang bijak dan patuh aturan, tetapi juga tumbuh sebagai agen perubahan yang mampu menjaga nilai-nilai moral dan sosial di tengah era digital yang kompleks. (hms/mbah)
Discussion about this post