SURABAYA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr Toni Harmanto, didampingi pejabat utama (PJU) Polda Jatim, Senin (31/7/2023) pagi, menerima kunjungan audiensi dari Kakorlantas Polri dan Direktur PT. Jasa Raharja, yang dilaksanakan di Lobby Gedung Patuh, Lantai 2, Mapolda Jatim.
Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Muhammad Taslim Chairuddin, menyampaikan, Ditlantas Polda Jatim mempunyai 2 aplikasi yang mungkin nanti bisa untuk di kaji dan diambil Mabes Polri. Sesuai gagasan Kapolda untuk kami membuat aplikasi guna mempercepat pelayanan pada masyarakat.
“Ada dua aplikasi yaitu monitoring tracking system dan aplikasi hilang temu. Hilang temu merupakan bentuk aplikasi yang di gunakan untuk mengidentifikasi kendaraan yang hilang dan apabila ditemukan bisa dikembalikan kepada pengguna,” jelas Dirlantas.
Kami bekerjasama dengan Bapenda untuk mendapatkan data base yang kami butuhkan, selain itu per 1 Agustus ini kebijkan Gubernur Jatim untuk melakukan pemutihan.
“Saran kami agar pemutiihan itu kami diberikan info setahun sebelumnya agar kami tidak kekurangan material maka dari itu pada tahun 1 Agustus ini kami mohon bantuan kepada Korlantas untuk memberikan material yang kami butuhkan. Kami sudah melakukan ACC KTP sehingga pada loket sudah harus bisa mendeteksi nomor KTP,” tambahnya.
Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi, menjelaskan, tujuan datang ke Jawa Timur ini karena Polda Jatim ini adalah Polda yang tidak pernah kering dengan inovasi. Disampaikan bahwa selama menjadi Koorlantas ini banyak kebijakan yang rasanya tidak enak karena banyak yang dihapus.
“Kami ingin kedepan untuk STNK tidak ada yang dikeluarkan untuk kendaraan yang tidak pernah bayar pajak. Ini merupakan permainan anggota kita di bawah. Kita ini adalah Negara maka wajib hukumnya untuk memiliki database,” tegasnya.
Adanya data ini dapat menimbulkan kerawanan yang berbeda, banyak instansi yang datanya mampu di jebol dalam input data apabila salah juga sangat mempengaruhi pengambilan kebijakan kedepan.
“Kita harus mempunyai komitmen untuk membuat Samsat ini lebih baik lagi kedepannya. Logikanya orang yang tidak membayar pajak ini tidak usah dibantu oleh Jasa Raharja. Inilah yang bisa diperbaiki agar masyarakat paham bahwa bayar pajak itu penting,” ujarnya.
Sedangkan Rivan Achmad Purwantono, Direktur Utama PT Jasa Raharja, menyebutkan, ada transformasi yang dilakukan oleh jasa raharja dan sudah selesai pada tahun 2022. Kendala sekarang yang ada adalah tidak adanya data kendaraan secara Nasional.
“Sangat sulit bagi kami untuk membentuk database yang akurat. Namun dengan koordinasi dengan Kepolisian kami berhasil mengumpulkan data kendaraan beserta jenis dan pembayaran pajak selama 5 tahun terakhir,” katanya.
Pertemuan ini sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah bersama yang ada seperti tadi Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto bercerita mengenai penanganan ODOL.
Jasa raharja ini perusahaan yang juga bisa terancam punah karena meningkatnya terus klaim kesehatan karena kecelakaan, maka kami perlu bantuan kerjasama dengan seluruh pembina samsat agar tranformasi yang kita lakukan ini dapat terwujud. (mbah)
Discussion about this post