Surabaya (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr Toni Harmanto, secara langsung membuka kegiatan Analisa dan Evaluasi (Anev) Situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Sitkamtibmas) tahun 2023, serta persiapan Pemilu Tahun 2024.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Grand City, Surabaya, Rabu (11/10/2023) ini, masing-masing Satuan Kerja (satker) diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil analisa selama tahun 2023, guna mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas dan antisipasi bencana alam yang terjadi di Jatim.
Selain Kapolda Jatim, turut hadir Waka Polda Jatim, Brigjen Pol Akhmad Yusep Gunawan, Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, serta Kapolres jajaran Polda Jatim.
Dalam sambutannya, Kapolda Jatim Irjen Pol Dr Toni Harmanto mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim dan Kapolres yang telah bekerja dengan baik, sehingga situasi kamtibmas di Jatim kondusif.
“Dari kesempatan terakhir saya barangkali berdiri di sini bersama dengan rekan-rekan semua untuk melaksanakan kegiatan anev. Dan semoga ini menjadi satu cerita dan sejarah yang mungkin bisa adik-adik saya kenang semua apa yang telah kita lakukan bersama,” kata Irjen Pol Toni Harmanto.
Kegiatan anev ini tentunya bertujuan untuk mengevaluasi atas hasil-hasil kerja kita semua dan kita lakukan dan bahkan meminta kalau perlu setiap hari kita anev. Ada hal-hal yang memang terjadi di sekeliling kita karena kepekaan kita terhadap masalah isu yang ada di sekeliling kita setiap hari, setiap minggu, setiap bulan.
“Makanya ada rutinitas gelar yang dilakukan untuk merumuskan satu cara bertindak, kita mengevaluasi atas peristiwa-peristiwa yang terjadi yang tidak boleh terjadi kembali. Untuk itu saya selalu mengatakan ini keberhasilan kita adalah tentunya dengan melihat evaluasi kalau ada satu masalah tidak boleh masalahnya berkelanjutan,” lanjutnya.
Sejak saya masuk, masalah lintasan kereta api sebidang, masalah galian C, kemudian masalah perguruan pencak silat. Evaluasi selalu berjalan ke sana termasuk juga masalah-masalah yang lain.
“Jadi jangan bekerja karena pengin situasinya aman saja, tidak ada tantangan dan tidak akan matang, untuk itu pastikan ini selalu memberikan satu jawaban kita tentang situasi kamtibmas yang bisa dalam kendali kita,” tegasnya.
Kemudian tahapan pemilu akan berjalan terus ke depan tidak ada kata berhenti, ini akan terus bergulir berjalan dan kita memang punya kewajiban untuk menjaganya dengan selalu yang memerankan fungsi-fungsi kepolisian kita.
“Tadi pagi saya mendengar siaran radio dan beberapa diskusi di beberapa topik salah satunya masalah juga belum stabilnya harga bahan pokok yang ada di Jawa Timur, termasuk ketersediaan stok yang karena ada penurunan dari berkepanjangan musim panas ini, musim kemarau ini juga jadi isu,” paparnya.
Pastikan betul ada peran kita di sini jangan kemudian dengan hal yang satu ini kita tidak bisa berbuat kalau ada stoknya kurang jangan dimanfaatkan lagi oleh kelompok-kelompok yang ingin mencari keuntungan.
“Artinya ini bentuk kepekaan kita karena ada isu ini belum stabilnya karena memang stok barangnya kurang nah akan jadi masalah lagi kalau barang dimainkan lagi makin mahal lagi dan makin susah lagi didapat akhirnya masyarakat semakin susah,” jelas dia.
“Kedua masalah kebakaran hutan yang tentunya kita tahu Pak Kapolri juga saat di Banyuwangi kami laporkan. Terima kasih anggota-anggota tentang terus reaktif di lapangan melakukan pencegahan meluasnya titik api walaupun sekarang masih dalam kendali kita,” tambahnya.
Lakukan terus kepekaan kita sehingga spot kebakaran tidak meluas, saya sudah mengatakan kita lebih penting melakukan pencegahan ketimbang lakukan pemadaman. Karena kalau sudah terbakar tangannya besar ketiadaan air dan minimnya air ditambah lokasi yang sulit ini akan lebih sulit lagi memadamkan.
“Kemudian situasi kamtibmas di bidang politik tentunya juga pasti akan muncul di beberapa waktu ke depan, saat nanti mungkin penetapan Capres Cawapres yang berikutnya. Pasti gejolak ini akan terjadi makanya mau tidak mau calling sistem hal-hal yang bisa meredam atas potensi-potensi masalah yang akan terjadi bisa kita lakukan,” harapnya.
Kemudian terkait bencana di Jawa Timur meningkat 60 persen, ini juga sama bahkan BNPB menyoroti kebakaran hutan di lahan 3 gunung kita.
Angka kriminalitas di Jawa Timur juga masih cukup signifikan begitu silakan terus melakukan langkah-langkah kepolisian kita untuk terus bisa menekan angka kejahatan.
“6 menit 46 detik itu kejahatan terjadi setiap hari waktu tadi setiap 6 menit 46 detik ada peristiwa kejahatan di Jawa Timur. Ini masih padat sekali nantinya dari jumlah kejadian tadi kemudian digali dengan rumusan sehingga diperoleh angka 6 menit 46 detik. Kejahatan terjadi di Jawa Timur saya pikir ini harus kita bisa buka ruang lebih besar lagi sehingga selang waktu Kejahatan akan semakin jauh tidak 6 menit,” bebernya.
Resiko penduduk yang terkena per 100 ribu ada 147 orang artinya setiap 100 ribu penduduk ada 147 korban kejahatan, ini juga rasionya walaupun masih bisa kita lihat sebagai rasio yang bisa terima, tapi silakan kelola dengan baik sehingga rasio penduduk yang terkena kejahatan juga akan semakin kecil.
“Bukti komitmen kita terhadap masalah Harkamtibmas walaupun ada stressing katanya hari ini kalau tidak salah Madiun kota. Ada ekspresi masa yang berkaitan dengan langkah-langkah kita, tapi sudah saya katakan tidak ada gigi mundur rekan-rekan semua pastikan bahwa ini menjadi bagian potensi isu yang harus kita sikapi jadi saya mengajarkan ini supaya juga kita punya ketegasan dan komitmen,” tegas Kapolda.
Terhadap semua sumber juga sebagai potensi isu yang akan terus terjadi, begini ini bentuk komitmen kita 574 tugu. Terima kasih Madiun dan Polres Polres yang lain, ada 16 Polres yang belum membongkar mungkin juga ada ketiadaan tugu barangkali di tempat itu atau mungkin ada beberapa yang juga masih menjadi pertimbangannya.
“Terima kasih Pak Anton, saya bilang beliau polisi petarung makasih ketegasannya, komitmennya dan bisa menjawab argumentasi yang memang dilandasi dengan hal-hal yang bisa diterima begitu bahwa ini menjadi bagian potensi itu 574 tugu,” urainya.
Selain itu di akhir tahun lalu palang pintu rel kereta api menjadi isu yang diangkat ini menjadi kontribusi kita dalam menyelamatkan warga tertabrak kereta api.
“Malang terbangun 17 begitu juga yang lain, Gresik 8 masih banyak ini ada 874 palang pintu lintasan sebidang yang belum terbangun saat itu, tapi dengan 68 yang sudah terbangun ini sudah akan menyelamatkan warga masyarakat,” pungkasnya. (mbah/hms)
Discussion about this post